KARAWANG, AlexaPodcast.ID – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jatisari Karawang terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, salah satunya melalui optimalisasi pelayanan gizi bagi pasien.
Ahli Gizi RSUD Jatisari, Aurora Puspitaloka, S.Gz, menjelaskan bahwa pelayanan gizi di rumah sakit tersebut terbagi dalam tiga bagian utama, yakni pelayanan gizi rawat jalan, pelayanan gizi rawat inap, serta penyelenggaraan makanan.
“Untuk pelayanan gizi, kita ada screening gizi pasien terlebih dahulu. Kita lihat apakah pasien yang kita rawat ini berisiko mengalami malnutrisi atau tidak, jadi status gizinya juga kita lihat, apakah kurang, berlebih, atau seperti apa,” ungkap Aurora, Selasa (30/4).
Jika hasil skrining menunjukkan pasien berisiko malnutrisi, maka dilakukan pengkajian lanjutan oleh ahli gizi untuk menentukan status gizinya secara akurat.
“Dari situ kita bisa menentukan diagnosis gizinya. Kita juga melihat dari diagnosis dokter spesialisnya, jadi itu dikaitkan lalu dari situ kita tahu harus mengintervensi seperti apa. Kita hitung juga kalorinya, harus berapa yang masuk per harinya,” tambahnya.
Selain itu, RSUD Jatisari juga menerapkan sistem penyelenggaraan makanan bagi pasien rawat inap secara terstruktur dan berkala.
“Mulai dari perencanaan menu, pemesanan bahan makanan, hingga distribusi makanan ke pasien, semua dipersiapkan secara matang. Setiap satu bulan sekali kita evaluasi dan laporkan, apakah ada kesalahan pemberian diet atau tidak,” jelasnya.
Sepanjang tahun 2025 ini, pihak RSUD tidak banyak menangani kasus gizi buruk. Namun, kasus gizi kurang pada pasien dewasa dan stunting pada anak masih menjadi fokus perhatian.
“Gizi buruk tidak banyak, paling gizi kurang. Untuk rawat jalan tidak sampai 20 orang. Kalau rawat inap, tahun ini lebih banyak pasien dewasa dibandingkan pasien anak,” pungkasnya. ***
No Comments