Beranda PERISTIWA Satgas PPA Batujaya Dampingi Korban Dugaan Persetubuhan Anak yang Alami Trauma Berat

Satgas PPA Batujaya Dampingi Korban Dugaan Persetubuhan Anak yang Alami Trauma Berat

126
0

KARAWANG, AlexaPodcast.ID – Satgas PPA Batujaya Dampingi Korban Dugaan Persetubuhan Anak, Korban Putus Sekolah dan Alami Tekanan Psikologis

‎Tim Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kecamatan Batujaya melakukan kunjungan pendampingan ke rumah korban dugaan persetubuhan terhadap anak di bawah umur yang tinggal di Jatimulya RT 016/004, Desa Karyamulya, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang.

‎Kunjungan tersebut dipimpin oleh Salmah, didampingi Kasi Kesos Kecamatan Batujaya Hj. Eem Mariyam, serta sejumlah anggota Satgas lainnya.

‎Kehadiran tim disambut suasana haru oleh keluarga korban. Ibu korban bahkan tak kuasa menahan tangis karena masih terpukul dengan peristiwa yang menimpa anaknya.

‎Korban berinisial F (15) juga terlihat hanya terdiam saat menerima pendampingan dari tim Satgas. Ia disebut tengah mengalami tekanan psikologis berat usai kejadian.

‎Kondisinya semakin memprihatinkan karena harus putus sekolah menjelang ujian akhir, sehingga berpotensi tidak bisa memperoleh ijazah yang sangat penting bagi masa depannya.

‎Koordinator Satgas PPA Batujaya, Salmah, menegaskan bahwa pendampingan akan terus dilakukan untuk memastikan pemulihan korban berjalan optimal.

‎“Tugas tim Satgas adalah melakukan pendampingan kepada korban untuk memastikan kondisi kesehatan fisik maupun psikologisnya dalam keadaan baik. Kami hadir untuk memastikan korban mendapatkan perlindungan dan pendampingan sesuai standar,” ujarnya.

‎Sementara itu, Sekretaris Desa Karyamulya, Adri Sukardi, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, menyatakan kesiapannya memfasilitasi pemeriksaan kesehatan dan pendampingan lanjutan bagi korban.

‎Saat ini kondisi korban berada dalam pengawasan keluarga, dengan pemantauan intensif dari pihak desa dan Satgas PPA. Kasusnya juga telah dilaporkan secara resmi ke Polres Karawang dan sedang ditangani penyidik.

‎“Pemerintah desa siap memfasilitasi pemeriksaan kesehatan dan kebutuhan pendampingan psikologis bagi korban. Kami akan mengawal proses pemulihan agar korban mendapatkan perlindungan yang layak,” ucapnya.

‎Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya koordinasi lintas sektor, pendampingan profesional, dan dukungan psikososial bagi korban maupun keluarganya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini