Beranda Pemerintahan Proyek Rp624 Juta di SMPN 1 Batujaya Ambruk Dua Kali, Kadisdikpora: Sudah...

Proyek Rp624 Juta di SMPN 1 Batujaya Ambruk Dua Kali, Kadisdikpora: Sudah Kami Tegur

193
0
Proyek SMPN 1 Batujaya Dua Kali Ambruk dan Melewati Batas Waktu. (AlexaPodcast.ID)
Proyek SMPN 1 Batujaya Dua Kali Ambruk dan Melewati Batas Waktu. (AlexaPodcast.ID)

KARAWANG, AlexaPodcast.ID – Pembangunan ruang kelas baru (RKB) di SMPN 1 Batujaya, Kabupaten Karawang, menuai sorotan publik. Bagian atap bal jaringan pada proyek tersebut diketahui dua kali ambruk selama proses pengerjaan.

‎Proyek yang dikerjakan oleh CV Zipan Tri Perkasa itu diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan dikerjakan secara asal-asalan.

‎Dugaan ini diperkuat dengan temuan bahwa material bekas dari ambruk pertama masih digunakan kembali dalam proses pembangunan ulang.

‎Berdasarkan informasi yang dihimpun, proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp624.966.687,25 tersebut seharusnya rampung pada 21 Oktober 2025, sesuai dengan jadwal yang tertera di papan proyek, yakni dari 24 Juli hingga 21 Oktober 2025.

‎Namun hingga kini, pengerjaan diketahui sudah melewati batas waktu yang ditentukan selama lima hari.

‎Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang, Wawan Setiawan, membenarkan adanya insiden ambruknya atap proyek RKB tersebut.

‎“Hal ini sudah dikomunikasikan dengan pihak pengawas. Itu kegiatan tender, dan ambruknya karena angin besar. Besi yang rusak juga sudah disarankan untuk diganti,” jelas Wawan saat dikonfirmasi, Sabtu (25/10/2025).

‎Ia menambahkan, pihaknya telah menegur keterlambatan pengerjaan proyek dan akan memberikan sanksi sesuai aturan.

‎“Pekerjaan yang telat biasanya kita kenakan denda saat penagihan,” tegasnya.

‎Sementara itu, sejumlah warga sekitar mengaku khawatir dengan kualitas bangunan yang dikerjakan. Mereka menilai lemahnya pengawasan dari dinas terkait dapat berimbas pada keselamatan siswa di masa mendatang.

‎“Kalau bangunannya saja dua kali ambruk, gimana nanti kalau sudah dipakai anak-anak? Kami khawatir karena kualitasnya kelihatannya asal-asalan,” ungkap salah seorang warga Batujaya.

‎Beberapa warga juga menyayangkan lemahnya pengawasan dan menduga adanya praktik tidak transparan dalam pelaksanaan proyek tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini