Beranda Uncategorized Kadis Pendidikan Jabar Angkat Bicara Soal Dugaan Penyimpangan Proyek SMKN 1 Batujaya

Kadis Pendidikan Jabar Angkat Bicara Soal Dugaan Penyimpangan Proyek SMKN 1 Batujaya

351
0
Diduga Gunakan Material Murahan, Pembangunan SMKN 1 Batujaya Tuai Sorotan. (AlexaPodcast.ID)
Diduga Gunakan Material Murahan, Pembangunan SMKN 1 Batujaya Tuai Sorotan. (AlexaPodcast.ID)

KARAWANG, AlexaPodcast.ID – Proyek pembangunan SMKN 1 Batujaya, Kabupaten Karawang, dengan nilai kontrak mencapai Rp 2,08 miliar, menuai sorotan.

‎Pasalnya, pekerjaan proyek yang bersumber dari APBD Tahun 2025 tersebut diduga menggunakan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis kerja.

‎Proyek yang dikerjakan oleh CV. Jaya Bangun Bumi dan diawasi oleh PT. Sampulur Cipta Guna itu memiliki masa pengerjaan selama 90 hari kalender.

‎Namun, di lapangan ditemukan indikasi penggunaan material yang dinilai tidak memenuhi standar, seperti pasir bercampur lumpur, penggunaan semen merek yang tidak umum, serta pondasi yang tidak menggunakan batu kali sebagaimana mestinya.

‎Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Purwanto, turut menanggapi adanya informasi terkait dugaan ketidaksesuaian tersebut.

‎”Makasih infonya, terus Kontrol,” ucap Purwanto, Selasa (14/10/2025).

‎Ia menegaskan bahwa seluruh proyek pembangunan sekolah berada di bawah pengawasan konsultan, dan pihaknya terus melakukan kontrol terhadap setiap kegiatan pembangunan di lingkungan Dinas Pendidikan.

‎“Dalam pelaksanaan pekerjaan sudah ada konsultan pengawasnya. Baiknya dikomunikasikan dengan konsultan pengawas agar permasalahan di lapangan bisa segera diklarifikasi dan diselesaikan sesuai ketentuan,” ujarnya.

‎Sementara itu, Wawan Yuris, selaku Komite Sekolah SMKN 1 Batujaya, mengungkapkan bahwa pekerjaan proyek terkesan dikerjakan asal-asalan dan tidak maksimal.

‎“Pekerjaan Rp 2 miliar ini diduga tidak maksimal. Pondasinya nggak pakai batu kali, padahal ini tanah sawah yang mudah labil. Kalau dikerjakan seperti ini, dikhawatirkan bangunan sekolah tidak akan tahan lama,” ujar Wawan.

‎Ia menilai kualitas material yang digunakan sangat diragukan dan berpotensi membuat bangunan tidak bertahan lama.

‎“Selain itu, semennya pakai merek yang bukan standar, pasirnya juga bercampur lumpur. Kami menduga material yang digunakan tidak sesuai spesifikasi kerja,” tambahnya.

‎Hingga berita ini diturunkan, pihak rekanan dan pengawas proyek belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan penggunaan material di luar spesifikasi teknis. (Lan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini