Beranda Uncategorized CV. Jaya Bangun Bumi Disorot, Proyek SMKN 1 Batujaya Diduga Sarat Pelanggaran...

CV. Jaya Bangun Bumi Disorot, Proyek SMKN 1 Batujaya Diduga Sarat Pelanggaran Teknis

399
0
Proyek Rp 2 Miliar di SMKN 1 Batujaya. (AlexaPodcast.ID)
Proyek Rp 2 Miliar di SMKN 1 Batujaya. (AlexaPodcast.ID)

KARAWANG, AlexaPodcast.ID – Proyek pembangunan SMKN 1 Batujaya, Kabupaten Karawang, kembali menuai sorotan publik. ‎Pasalnya, pekerjaan dengan nilai kontrak mencapai Rp 2,08 miliar tersebut diduga menggunakan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis kerja.

‎Di antaranya, penggunaan pasir yang bercampur lumpur serta semen yang diduga tidak sesuai dengan standar Rencana Anggaran Biaya (RAB).

‎Tak hanya itu, pondasi bangunan yang seharusnya menggunakan batu kali ternyata ditemukan tidak sesuai ketentuan.

‎Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap ketahanan bangunan, terlebih karena lokasi pembangunan berada di atas lahan bekas area persawahan yang memiliki struktur tanah labil.

‎Proyek dengan masa pengerjaan selama 90 hari kalender ini dikerjakan oleh CV. Jaya Bangun Bumi dan diawasi oleh PT. Sampulur Cipta Guna, dengan sumber pendanaan dari APBD Tahun 2025.

‎Wawan Yuris, selaku Komite Sekolah SMKN 1 Batujaya, mengungkapkan bahwa pekerjaan proyek tersebut terkesan asal-asalan dan tidak maksimal.

‎“Pekerjaan 2 miliar ini diduga tidak maksimal. Selain galian pondasi tidak menggunakan batu kali, material lainnya pun diduga tidak sesuai dengan standar spesifikasi kerja,” ujar Wawan kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).

‎Ia menegaskan, penggunaan batu kali dalam pembangunan pondasi merupakan hal krusial, terutama di lahan bekas sawah yang memerlukan fondasi kuat agar bangunan tidak cepat rusak.

‎“Seharusnya batu kali itu harus ada pada saat pembangunan pondasi, apalagi di lahan bekas pesawahan yang butuh penanganan ekstra agar bangunan kuat dan tidak mudah rusak,” tambahnya.

‎Sementara itu, salah seorang pekerja di lokasi saat dimintai keterangan mengaku hanya menjalankan instruksi dari pihak atasannya.

‎“Saya hanya kerja sesuai arahan. Masalah lain-lain saya kurang tahu,” tuturnya singkat.

‎Dugaan adanya penyimpangan dalam pelaksanaan proyek ini menimbulkan desakan agar Dinas terkait segera turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan langsung dan memastikan pengerjaan sesuai spesifikasi.

‎“Ini jelas menyalahi aturan. Dinas terkait harus turun tangan. Jangan sampai uang rakyat digunakan untuk pekerjaan asal-asalan,” tegas Wawan.

‎Pihak dinas maupun kontraktor hingga berita ini diterbitkan belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan tersebut. (Lan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini