KARAWANG, AlexaPodcast.ID – Direktur Alexa Corruption Watch (ACW) Ferry Alexa Jambul Merah (JM) menyatakan keprihatinannya terhadap situasi disharmoni antara Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir.
Ferry menyoroti peran Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat yang seharusnya menjadi jembatan penghubung, namun justru dinilai sebagai salah satu faktor yang memperkeruh hubungan dua pucuk pimpinan di Pemprov Jabar.
”Sangat prihatin saya melihatnya, karena Sekda sebagai jembatan penghubung antara harmonisasi hubungan dinas antara Gubernur dan Wakilnya, justru menjadi bagian dari salah satu penyebab mungkin retaknya hubungan antara keduanya,” ujar Ferry dalam keterangannya, Rabu (2/7/2025).
Menurutnya, dinamika yang terjadi akhir-akhir ini, termasuk pernyataan terbuka dari Wakil Gubernur Jawa Barat, merupakan bentuk kegelisahan atas ketimpangan komunikasi dan koordinasi di lingkungan Pemprov Jabar, terutama menyangkut mutasi dan rotasi jabatan.
”Apa yang tersaji beberapa pekan terakhir mengenai lontaran demi lontaran statemen dari Pak Wakil Gubernur Jabar merupakan hal yang wajar, saya menganggap ini adalah hal yang positif sebagai dinamika di Pemerintahan Provinsi Jawa Barat yang sedang benar-benar berbenah,” kata Ferry.
Ia menilai, jika benar Sekda tidak menyampaikan informasi penting kepada Wakil Gubernur, terutama terkait mutasi dan rotasi pejabat, maka hal itu merupakan kesalahan fatal dalam sistem birokrasi.
”Jika benar apa yang dikatakan Wagub Jabar mengenai tidak dilakukannya pekerjaan rutin dari Sekda Jabar untuk menyampaikan segala informasi terutama tentang mutasi dan rotasi, saya anggap adalah hal yang fatal,” tegasnya.
Ferry menegaskan bahwa posisi Sekda seharusnya netral dan berada di tengah, tidak memihak, serta mampu meredam ketegangan antara dua pimpinan.
”Sekda harusnya ada di tengah-tengah mereka, sebagai orang tua yang tidak condong ke kiri atau ke kanan. Saya berharap Sekda bisa lebih mawas diri dan perbaiki semua, karena perjalanan masih sangat panjang,” paparnya.
Bahkan, Ferry menyarankan agar Sekda mundur jika tidak mampu memperbaiki keadaan.
”Kalau tidak bisa berubah dan mengubahnya, lebih baik Pak Sekda mundur secara terhormat, karena jika sumbu konflik ini terus melebar maka rakyat di Jawa Barat yang akan merasakan kerugian,” tambahnya.
Ferry juga menegaskan bahwa dirinya tidak sedang membela Gubernur, namun menilai kondisi komunikasi yang renggang harus segera diperbaiki demi pelayanan kepada masyarakat.
”Bukan saya membela Pak Dedi Mulyadi, tapi bagi saya wajar seorang Gubernur jarang berkomunikasi dengan Wakilnya, karena kita tahu sendiri kesibukannya dengan rakyat Jawa Barat,” jelas Ferry.
Sebagai penutup, Ferry memberi pesan keras kepada Sekda agar segera berbenah.
”Pesan saya kepada Pak Sekda, tolong Pak, perbaiki. Jangan malah jadi kompor meledug,” tandasnya.
(Lan)
No Comments