KARAWANG, AlexaPodcast.ID – Jagat media sosial di Karawang beberapa hari terakhir dihebohkan dengan kabar kurang sedap dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Dalam sebuah unggahan warganet, disebutkan bahwa menu pepes ayam yang disajikan untuk siswa ditemukan mengandung ulat.
Informasi tersebut cepat menyebar dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelajar serta orang tua. Padahal, program MBG selama ini diharapkan mampu mendukung pemenuhan gizi dan kesehatan anak didik di sekolah.
Menanggapi hal tersebut, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cibungur Indah akhirnya angkat bicara. Kepala SPPG, Mega Yulita Febrianti, menegaskan bahwa pihaknya tidak menghindar dari tanggung jawab atas kejadian tersebut.
“Waktu itu memang kami sedang ada Bimtek, hingga akhirnya kami memesan pepes ayam dari catering, karena memang diperbolehkan berdasarkan aturan,” ujar Mega, Jumat (23/10/2025).
Mega mengakui adanya celah dalam pengawasan, terutama terkait bahan baku ayam yang diterima dari pemasok.
Sebagai bentuk tanggung jawab, pihaknya langsung menarik makanan yang sudah terlanjur didistribusikan karena khawatir akan berdampak pada kesehatan siswa.
“Kami mohon maaf atas kelalaian. Ke depan, barang yang masuk akan kami sortir dengan lebih ketat agar tidak ada lagi kasus serupa. Intinya, makanan yang kami sajikan tetap dalam kondisi layak makan,” tegasnya.
Mega juga menambahkan, tim SPPG Cibungur Indah berkomitmen untuk memperketat proses sortir bahan baku dan memperbaiki prosedur dapur agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Sementara itu, perwakilan Puskesmas Adiarsa yang turut melakukan audit bersama Dinas Kesehatan Karawang menyatakan, dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya pelanggaran berat. Hanya saja, pihak SPPG dinilai kurang teliti saat menerima pesanan dari pihak luar.
“Kesalahannya bukan pada higienitas dapur, tetapi pada ketelitian dalam menerima bahan makanan dari pihak ketiga. Kami harap ke depan ada peningkatan pengawasan lebih maksimal,” ujar petugas Puskesmas Adiarsa.
Dengan adanya kejadian ini, Dinas Kesehatan Karawang mengimbau seluruh satuan pelaksana program MBG di wilayah lainnya agar memperkuat sistem kontrol mutu makanan sebelum disajikan kepada peserta didik. (Karya)







