Karawang, AlexaPodcast.ID — Puskesmas Plawad Kecamatan Karawang Timur Kabupaten Karawang membuat program inovasi terbaru yang mengusung perubahan ke arah digitalisasi dan merupakan program inovasi pertama di Kabupaten Karawang.
Kepala Puskesmas Plawad, Iis Isnawati, dalam kesempatan berbincangnya, menuturkan bahwa program inovasi terbaru dari Puskesmas Plawad, mengusung ke arah digitalisasi yang dapat mempermudah masyarakat.
Program tersebut adalah perubahan pengisian Survey Kepuasan Masyarakat (SKM). Sebelumnya, pasien mengisi kuisioner SKM dengan menggunakan formulir kertas. Dengan program inovasi ini, pasien dapat mengisi kuisioner SKM melalui Google Form.
“Saat ini, Puskesmas Plawad mengeluarkan program inovasi baru yang merupakan program inovasi pertama di Kabupaten Karawang. Dengan program tersebut, para pasien di Kelurahan Plawad dapat dengan mudah mengisi SKM melalui Google Form, mengingat SKM sangat penting untuk meningkatkan pelayanan di Puskesmas,” ujar Iis Isnawati kepada ACWNews.ID (Grup AlexaNews.ID), Kamis, (30/3/2023).
Iis Isnawati mengatakan, survei ini dilakukan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
“Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik,” paparnya.
Ia juga menyampaikan pentingnya hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM). Survei Kepuasan Masyarakat menjadi tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan yang diberikan oleh Unit Pelayanan publik.
Selain itu, survei ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mengetahui kinerja pelayanan aparatur pemerintah kepada masyarakat.
Dalam pelaksanaan program inovasi tersebut, lanjut Iis, juga mengalami kendala, namun dapat diatasi oleh petugas puskesmas.
“Kendalanya terjadi kalau pasien tidak membawa handphone, tetapi nanti pasien akan dipinjami handphone oleh petugas puskesmas, agar pasien tetap dapat mengisi SKM, karena SKM itu sangat penting,” tutup Iis Isnawati. (Siska)