KARAWANG, AlexaPodcast.ID – Banjir kembali melanda Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, pada Senin (7/7) lalu.
Luapan air sungai Citarum dan Cibeet menggenangi pemukiman warga serta merusak ratusan hektare lahan pertanian di sejumlah dusun.
Peristiwa ini bukan hal baru. Desa Karangligar dikenal sebagai daerah langganan banjir setiap kali memasuki musim hujan.
Tingginya curah hujan yang tidak diimbangi dengan sistem drainase memadai serta kiriman air dari hulu menyebabkan genangan meluas ke pemukiman dan sawah warga.
“Air mulai naik sejak sore hari. Ini bukan cuma karena hujan, tapi juga banjir kiriman. Hampir dua bulan air baru benar-benar surut. Bahkan di wilayah Dusun Kampek, sampai sekarang masih tergenang,” kata Ahmadi, Kepala Dusun 2 Desa Karangligar. Selasa (8/7/2025).
Tercatat lebih dari 1.400 warga terdampak banjir. Mereka berasal dari beberapa RT di Dusun Pangasinan dan Dusun Kampek.
Sebagian besar warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, rumah sanak keluarga, atau masjid.
Banjir tak hanya merendam rumah-rumah warga, tetapi juga menyebabkan kerugian besar di sektor pertanian.
Para petani mengaku telah gagal panen berulang kali akibat banjir yang terus datang silih berganti.
“Dalam satu tahun, bisa sampai 20 kali banjir. Saya sudah tiga kali tandur, semuanya gagal. Sawah terendam lagi dan lagi,” ungkap Misem (55), warga Dusun Kampek RT 07 RW 02, dengan nada putus asa.
Warga berharap ada solusi nyata dari pemerintah agar musibah tahunan ini tak lagi menjadi rutinitas yang menyengsarakan.
Terlebih, lemahnya upaya mitigasi yang dilakukan selama ini membuat warga makin kehilangan harapan.
“Kami butuh solusi, bukan janji. Jangan biarkan Karangligar terus menjadi korban banjir setiap tahunnya,” tutup Misem penuh harap. (Lan)
No Comments