Beranda PERISTIWA Yayasan Arrisquha Minta Maaf Usai Siswa Temukan Ulat di Makanan Bergizi Gratis

Yayasan Arrisquha Minta Maaf Usai Siswa Temukan Ulat di Makanan Bergizi Gratis

452
0
Forkopimcam Turun Tangan, Pastikan Dapur MBG di Cileungsi Lebih Higienis. (AlexaPidcast.ID)
Forkopimcam Turun Tangan, Pastikan Dapur MBG di Cileungsi Lebih Higienis. (AlexaPidcast.ID)

BOGOR, AlexaPodcast.ID – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, kembali mendapat sorotan. Setelah sebelumnya ditemukan telur lalat, kali ini salah satu siswa menemukan ulat pada menu sayur yang disajikan, Sabtu (27/9/2025).

‎Temuan ini segera mendapat perhatian serius dari Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cileungsi, yang langsung turun ke lokasi bersama pihak sekolah dan penyedia makanan, Yayasan Arrisquha.

‎Ketua Yayasan Arrisquha, Hj. Ade Nuraeni, menyampaikan permohonan maaf kepada pihak sekolah dan orang tua siswa. Ia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar kejadian serupa tidak terulang.

‎“Kami akan meningkatkan kualitas makanan. Mohon maaf dan terima kasih banyak untuk insight yang disampaikan pihak sekolah. Temuan ini menjadi koreksi penting agar kami lebih selektif dalam pemilihan bahan baku dan pengolahan makanan,” ucap Hj. Ade Nuraeni saat ditemui di dapur MBG Yayasan Arrisquha.

‎Camat Cileungsi bersama perwakilan Dinas Kesehatan, Polsek, dan Danramil turut melakukan investigasi langsung ke lokasi. Mereka mengecek standar higienitas dapur, peralatan, hingga proses distribusi makanan.

‎“Kami dari Muspika menyampaikan pentingnya pengamanan mulai dari dapur. Dapur harus higienis, peralatannya bersih, dan orang yang mengelola pun harus memperhatikan kebersihan untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini,” ujar M. Subur dari Polsek Cileungsi.

‎Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Cecep, menambahkan bahwa pihaknya akan terus mengawasi pemenuhan gizi, mulai dari kandungan energi, protein, vitamin, mineral, hingga masa kedaluwarsa bahan makanan.

‎“Selain pengawasan gizi, kami juga melaksanakan inspeksi kesehatan lingkungan (IKL), termasuk pengecekan kualitas air, fasilitas dapur, higienitas, dan sanitasi pangan,” jelas Cecep.

‎Sebagai tindak lanjut, Yayasan Arrisquha bersama penanggung jawab Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan mengikuti pelatihan keamanan pangan siap saji dan manajemen dapur.

‎Pihak sekolah juga mendapatkan pembinaan tentang penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) bagi siswa.

‎“Program MBG adalah kebijakan pemerintah pusat untuk mendukung konsentrasi belajar siswa. Meski insiden ini hanya ditemukan pada satu porsi, kami akan terus memperbaiki kualitas agar makanan yang disajikan aman dan layak konsumsi,” pungkas Ade. **

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini