Beranda Uncategorized CV. Putra Surya Sadane Disorot, Pekerjaan Penurapan Cilamaran Dinilai Tidak Maksimal

CV. Putra Surya Sadane Disorot, Pekerjaan Penurapan Cilamaran Dinilai Tidak Maksimal

321
0
Pekerjaan Penurapan Saluran di Cilamaran (AlexaPodcast.ID)
Pekerjaan Penurapan Saluran di Cilamaran (AlexaPodcast.ID)

KARAWANG, AlexaPodcast.ID – Pekerjaan pembangunan penurapan saluran di wilayah Cilamaran, Perumahan Indira, menuai sorotan dari masyarakat.

‎Proyek yang dikerjakan oleh CV. Putra Surya Sadane tersebut diduga dikerjakan asal jadi dan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah ditetapkan.

‎Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah titik pada penurapan terlihat kurang rapi dan diduga menggunakan material yang tidak sesuai spesifikasi. ‎Sejumlah warga menilai hasil pekerjaan terkesan terburu-buru dan tidak memperhatikan kualitas.

‎Pada papan informasi proyek tertulis bahwa pembangunan penurapan ini bersumber dari dana APBD Tahun Anggaran 2025 dengan nilai kontrak sebesar Rp 189.010.000. Adapun volume pekerjaan tercatat sepanjang 65,00 meter dengan tinggi 2,10 meter.

‎Namun, masyarakat menyoroti lemahnya pengawasan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang sehingga dugaan penyimpangan luput dari perhatian.

‎Selain itu, warga juga mendapati nomor kontrak pada papan informasi proyek tidak dicantumkan alias kosong.

‎Mereka menduga pekerjaan dikerjakan tidak sesuai prosedur serta kualitas pengerjaan sangat minim, mulai dari adukan semen yang terlalu tipis hingga pondasi yang hanya ditanam tanpa adukan.

‎Seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi mengakui adanya kekurangan semen pada pekerjaan tersebut.

‎“Emang semen agak kurang semen, coba konfirmasi aja sama Pak Debleng,” ucapnya.

‎Namun, saat pelaksana lapangan yang disebut bernama Debleng dimintai tanggapan, ia tidak memberikan jawaban alias bungkam.

‎Terpisah, salah seorang warga setempat berinisial AS mengaku kecewa melihat hasil pekerjaan tersebut.

‎“Lihat meruluk seperti ini, hasil pekerjaannya kurang bagus, tidak rapi dan tidak beraturan. Lihat juga pak nomor kontrak kosong, apakah ini curi start atau bagaimana,” kata AS.

‎AS menambahkan bahwa sebagai warga ia berharap pihak pengawas dari dinas terkait turun langsung melihat kondisi di lapangan agar pekerjaan bisa maksimal.

‎“Untuk pemasangan batu pondasi hanya ditanam saja, tidak pakai adukan. Pekerjaan ini tidak akan bertahan lama, paling lama enam bulan pasti sudah ambrol,” pungkasnya.

‎Hingga berita ini diturunkan, pihak pelaksana proyek belum memberikan keterangan resmi meskipun sudah diupayakan untuk dikonfirmasi. (Lan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini