BALI, AlexaPodcast.ID – Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Norwegia, Wehus Erlend, diduga terlibat dalam aksi persekusi dan pemerasan terhadap seorang pengusaha lokal di Nusa Penida, Bali.
Dugaan ini muncul setelah Erlend dikabarkan membawa sejumlah orang yang membuat pengusaha rotan berinisial L merasa tertekan dan dipaksa mengeluarkan sejumlah uang secara mendadak.
Menurut informasi yang dihimpun oleh tim redaksi Alexa, kejadian bermula saat Erlend menghubungi L untuk datang ke sebuah restoran dengan dalih ingin melakukan pemesanan barang.
Namun, sesampainya di lokasi, L mengaku dikepung oleh beberapa orang yang dibawa oleh Erlend.
Di tengah situasi yang menegangkan, Erlend menuntut pengembalian uang yang diduga telah digunakan oleh mitra bisnisnya berinisial PS.
Merasa tertekan, L akhirnya terpaksa menyerahkan uang tersebut, bahkan sampai harus menjual emas miliknya.
Tidak lama setelah kejadian, L menghubungi PS untuk memberi tahu bahwa pesanan furnitur yang telah disepakati dibatalkan dan uang tidak dapat dikembalikan.
Menanggapi hal ini, PS merasa dirugikan dan menyatakan siap membawa kasus ini ke ranah hukum.
“Saya jelas akan membawa persoalan saya dengan Linda Rattan ke ranah hukum,” tegas Putu S, mitra bisnis yang juga terlibat dalam permasalahan ini.
Sementara itu, Ferry Alexa Jambul Merah, seorang aktivis nasional, turut memberikan perhatian serius terhadap kejadian ini.
Ia menyoroti adanya dugaan pelanggaran izin tinggal oleh Wehus Erlend, yang menurutnya tidak memiliki izin berbisnis di Indonesia.
Ferry juga menekankan bahwa izin tinggal Erlend hanya tersisa beberapa hari.
“Ada hal yang lebih serius di sini. Berdasarkan data yang saya dapatkan, bule tersebut hanya memiliki izin wisata, bukan izin bisnis. Imigrasi harus bertindak tegas,” ujar Ferry.
Ferry mendesak pihak Imigrasi untuk segera mengambil langkah terhadap Wehus Erlend, yang diduga melanggar izin tinggal dan terlibat dalam tindakan pidana.
“Imigrasi harus menangkap bule ini dan memulangkannya ke negara asalnya,” pungkasnya. (Lan)
No Comments