KARAWANG, AlexaPodcast.ID – Pejuang sosial asal Karawang, Muhamad Karya, menyoroti kebijakan Desa Sukasari, Kecamatan Cibuaya, yang mengenakan tarif pada layanan ambulans desa.
Padahal, mobil ambulans tersebut dibeli menggunakan Dana Desa yang semestinya diperuntukkan membantu masyarakat.
Menurut Muhamad Karya, semangat pengadaan ambulans desa adalah untuk mempermudah akses layanan kesehatan bagi warga, bukan justru membebani mereka dengan pungutan.
”Ambulans yang dibeli dari Dana Desa seharusnya digunakan secara maksimal untuk membantu warga, bukan malah dijadikan beban tambahan dengan tarif tertentu. Ini sangat disayangkan,” ujar Muhamad Karya, Kamis (22/5).
Kritik tersebut mencuat setelah laporan salah satu warga berinisial EN yang mengaku dikenakan tarif Rp1 juta saat keluarganya membutuhkan layanan ambulans untuk keperluan mendesak.
”Karena nggak ada pilihan lain dan kami memang butuh ambulans, jadi kami terpaksa bayar satu juta,” ucap EN kepada wartawan.
Tarif yang tinggi ini dinilai sangat memberatkan, terutama bagi warga kurang mampu. Muhamad Karya menilai kebijakan semacam ini mencederai semangat pelayanan publik yang inklusif.
Tak hanya soal ambulans, warga juga menyoroti realisasi pembangunan yang dibiayai Dana Desa. Menurut mereka, beberapa program fisik dinilai tidak tepat sasaran.
Bahkan, kondisi kantor desa pun disebut kurang terawat dan tidak mencerminkan pelayanan yang optimal.
”Kami berharap pemerintah desa bisa lebih transparan dan bijak dalam mengelola Dana Desa. Jangan sampai warga merasa tidak mendapat manfaat dari dana yang seharusnya untuk kepentingan mereka,” tutup Muhamad Karya.
(Lan)
No Comments