Kasus Bullying di SDN Pasirjengkol 2: Guru Jadikan Murid Sebagai Contoh Negatif

2 minutes reading
Saturday, 19 Oct 2024 11:27 0 242 Redaksi Alexa

KARAWANG, AlexaPodcast.ID – Seorang siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasirjengkol 2, Kecamatan Majalaya, berinisial ZA, diduga menjadi korban perundungan yang dilakukan oleh seorang guru Pendidikan Kewarganegaraan di kelasnya.

Peristiwa ini terungkap setelah ZA melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya. Sabtu (19/10/2024).

Intan Ardita, ibu korban, mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi pada 7 Oktober 2024 di hadapan seluruh murid kelas 6C.

Guru tersebut, Hilman Priyadi, diduga mencontohkan ZA sebagai contoh negatif dalam pembahasan norma sosial.

“Guru Pendidikan Kewarganegaraan di kelas 6C mencontohkan ZA sebagai contoh negatif dalam pembahasan norma sosial di hadapan teman-temannya. Saya sangat kecewa atas perlakuan ini,” ungkap Intan, dengan nada kecewa.

Merasa tak terima dengan perlakuan ini, Intan memutuskan untuk meminta bantuan hukum dari Law Firm Alexa & Partners.

Seandiva Virgia Ramadhan, perwakilan hukum dari pihak korban, menyatakan bahwa hingga saat ini, Hilman Priyadi belum menunjukkan itikad baik untuk meminta maaf atau menghubungi keluarga korban.

“Sangat miris, seorang guru seperti Hilman Priyadi belum menunjukkan itikad baik dengan menghubungi keluarga korban untuk meminta maaf atau menanyakan kondisi ZA,” ucap Seandiva.

Di sisi lain, Kepala SDN Pasirjengkol 2, Daroji, turut menyayangkan sikap sang guru.

Menurutnya, ia telah menyarankan agar Hilman meminta maaf kepada korban, namun Hilman menolak dengan alasan tindakan tersebut dianggap sebagai bagian dari pembelajaran.

“Saya sudah menyarankan agar Hilman datang dan temui korban untuk meminta maaf, tapi dia malah menolak dengan alasan itu bagian dari pelajaran,” ujar Daroji.

Sementara itu, Yanto Irianto, Kabid Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Karawang, menyatakan bahwa pihaknya telah memanggil guru tersebut untuk dimintai keterangan.

Pihak dinas kini tengah berupaya mencari solusi terbaik guna menyelesaikan kasus ini.

“Kami sudah memanggil guru yang bersangkutan, dan sekarang kami sedang mencari solusi terbaik agar masalah ini bisa diselesaikan dengan baik,” ucap Yanto.

Kasus ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan keprihatinan mendalam terkait tindakan perundungan yang melibatkan tenaga pendidik. (Lan)

Share Link :

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LAINNYA
error: Content is protected !!