KARAWANG, AlexaPodcast.ID – Puluhan warga Desa Balonggandu, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melakukan aksi protes dengan menanam pohon dan tiduran di badan Jalan Pantura, Jatisari, Kamis (5/6/2025).
Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan atas kondisi jalan berlubang yang tak kunjung diperbaiki dan telah memakan banyak korban jiwa.
Warga menilai Kementerian Pekerjaan Umum lamban menangani kerusakan jalan nasional tersebut.
Mereka menuntut adanya langkah cepat dan tegas untuk melakukan perbaikan sebelum jatuh korban lebih banyak.
Kepala Desa Balonggandu, Anto Suheryanto, mengatakan kerusakan parah di sepanjang lima kilometer ruas Jalan Pantura wilayah Jatisari telah berlangsung selama lebih dari satu bulan.
“Ini aksi kemanusiaan. Kepedulian kami, tadi pagi saja sudah ada korban lagi kecelakaan karena jalan berlubang ini,” ujar Anto di lokasi aksi.
Menurut Anto, hanya dalam kurun waktu 13 menit pada Kamis pagi, tercatat tiga kecelakaan lalu lintas terjadi akibat jalan berlubang. Satu di antaranya meninggal dunia.
“Sudah cukup banyak korban. Kami berharap tidak ada lagi perdebatan soal wilayah tanggung jawab. Ini sifatnya darurat dan harus segera ditangani,” tegasnya.
Seorang warga lainnya menyebut korban kecelakaan umumnya adalah pemudik atau pengguna jalan luar kota yang tidak mengetahui kondisi jalan.
Jalur berlubang membentang dari wilayah Jomin hingga Balonggandu dan kerap dilewati kendaraan bertonase berat dari kawasan industri.
“Kecelakaan dalam waktu 10 menit, satu orang meninggal, dua dilarikan ke rumah sakit,” ungkap seorang warga yang ikut dalam aksi.
Tak hanya itu, warga Balonggandu sendiri juga menjadi korban. Seorang warga dilaporkan meninggal dunia usai mengalami kecelakaan dan luka parah pada bagian kaki.
“Warga di kami juga ada yang menjadi korban hingga meninggal juga,” katanya.
Warga berharap aksi protes ini menjadi perhatian serius pemerintah pusat, khususnya Kementerian PUPR, agar segera turun tangan melakukan perbaikan darurat.
(Lan)
No Comments