BEKASI, AlexaPodcast.ID – Acara Bimbingan Teknis (Bintek) yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk Kepala Desa (Kades) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Bali menuai kritik pedas dari Komite Pemuda Peduli Pembangunan Desa (KP3D).
Mereka mempertanyakan lokasi acara yang dinilai tidak tepat dan kurangnya keterlibatan masyarakat setempat.
“Sementara kami menghargai upaya pemerintah dalam meningkatkan kapasitas kepemimpinan desa, pemilihan Bali sebagai lokasi acara Bintek ini memunculkan pertanyaan yang serius,” kata Ketua Umum KP3D PSF, Parulian Hutahaean.
Menurut Hutahaean, lokasi Bali yang jauh dari Kabupaten Bekasi menimbulkan pertanyaan tentang efisiensi anggaran dan keberpihakan.
Ia berpendapat bahwa banyak tempat di Kabupaten Bekasi yang lebih tepat untuk acara Bintek dengan biaya yang lebih murah dan fokus pada kebutuhan lokal.
“Ada banyak tempat di Kabupaten Bekasi yang dapat menjadi tuan rumah acara ini dengan biaya yang jauh lebih rendah dan dengan fokus yang lebih tepat pada kebutuhan lokal.” Kata Hutahaean, Ketua Umum KP3D PSF
KP3D juga menyoroti kurangnya keterlibatan masyarakat dalam acara Bintek.
Mereka menekankan pentingnya mengakomodasi suara dan kebutuhan langsung dari warga desa dalam proses pengambilan keputusan.
Selain kritik terhadap Bintek, KP3D juga menemukan temuan terkait penggunaan dana desa di Desa Muktiwari, Kecamatan Cibitung.
Temuan tersebut menunjukkan adanya dugaan mark up anggaran untuk pembuatan plang jalan.
Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Bekasi belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik yang diajukan oleh KP3D.
Diharapkan masukan dari berbagai pihak dapat menjadi bahan evaluasi bagi kegiatan serupa di masa depan. (*Bento/Lan)
No Comments